Proses Perkembangan Moral Menurut Thomas Lickona

Perkembangan moral menurut Thomas Lickona perlu menjadi acuan dalam pendidikan. Perkembangan adalah aspek penting dalam pendidikan anak-anak. Thomas Lickona, seorang psikolog pendidikan yang terkenal, telah memberikan kontribusi yang berharga dalam bidang pendidikan moral.

Perkembangan Moral Menurut Thomas Lickona

Menurut Lickona, pendidikan moral harus menjadi bagian integral dari sistem pendidikan untuk membantu anak-anak mengembangkan karakter dan perilaku yang baik. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pemikiran Thomas Lickona tentang perkembangan moral, proses pengembangan moral dalam konteks pendidikan, dan hubungan antara moral knowing, moral feeling, dan moral action.

Perkembangan Moral Menurut Thomas Lickona

Menurut Thomas Lickona, perkembangan moral melibatkan proses yang berkesinambungan sepanjang kehidupan seseorang. Dia mengidentifikasi tiga tahap perkembangan moral yang berbeda, yaitu:

  1. Tahap Moral Prekonvensional
  2. Tahap Moral Konvensional
  3. Tahap Moral Postkonvensional

Berikut penjelasan perkembangan moral menurut Thomas Lickona dalam tahapannya:

Tahap Moral Prekonvensional

Pada tahap ini, anak-anak memandang moralitas dari sudut pandang yang sangat egois. Mereka mematuhi peraturan untuk menghindari hukuman atau mendapatkan hadiah. Motivasi mereka berpusat pada kepentingan diri sendiri dan tidak memperhatikan kebutuhan atau perspektif orang lain.

Tahap Moral Konvensional

Pada tahap ini, anak-anak mulai memahami pentingnya mematuhi aturan sosial dan menghormati otoritas. Mereka mulai memahami pentingnya norma-norma sosial dan mempertimbangkan perspektif orang lain dalam pengambilan keputusan moral. Mereka berusaha memenuhi harapan masyarakat dan menghindari penilaian negatif dari orang lain.

Tahap Moral Postkonvensional

Pada tahap ini, individu mencapai tingkat moralitas yang lebih tinggi. Mereka mendasarkan keputusan moral mereka pada prinsip-prinsip etis yang lebih luas dan mempertimbangkan nilai-nilai universal, seperti keadilan, kebebasan, dan martabat manusia. Mereka dapat mengambil sikap yang berbeda dari mayoritas jika mereka merasa nilai-nilai etis yang lebih tinggi terancam.

Proses Pengembangan Moral Menurut Thomas Lickona

Dalam perkembangan moral menurut Thomas Lickona ada proses yang terjadi di dalamnya. Proses pengembangan moral menurut Thomas Lickona melibatkan interaksi antara individu dengan lingkungan mereka. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan moral, antara lain:

  • Pendidikan Nilai
  • Model Peran
  • Diskusi dan Refleksi
  • Latihan Moral

Pendidikan Nilai

Lickona menekankan pentingnya mendidik anak-anak tentang nilai-nilai moral yang penting, seperti kejujuran, empati, kerjasama, dan penghargaan terhadap keberagaman. Anak-anak perlu diajarkan bagaimana mengenali dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai ini.

Model Peran

Anak-anak cenderung belajar dari contoh yang diberikan oleh orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk menjadi model peran yang baik dalam perilaku dan nilai-nilai moral yang mereka tunjukkan.

Diskusi dan Refleksi

Mendiskusikan masalah moral dengan anak-anak dan mendorong mereka untuk merenungkan konsekuensi dari tindakan mereka adalah bagian penting dari proses pengembangan moral. Hal ini membantu mereka memahami dampak dari pilihan mereka dan mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam pengambilan keputusan.

Latihan Moral

Lickona menyatakan bahwa anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk berlatih perilaku moral dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat melibatkan peran dalam proyek amal, menghadapi konflik, atau mengambil tanggung jawab dalam kegiatan kelompok.

Pentingnya Pendekatan Pendidikan Moral dalam Paud

Perkembangan moral dan proses pengembangannya pada paud menurut Thomas Lickona melibatkan beberapa hal.

A. Interaksi Anak dengan Lingkungan

B. Peran Guru dan Orang Tua

Pada pendidikan anak usia dini (paud), proses pengembangan moral berlangsung melalui interaksi yang terus-menerus antara anak-anak dan lingkungan mereka. Peranan guru dan orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak untuk memahami nilai-nilai moral, mengajarkan perilaku yang baik, dan memberikan model peran yang positif.

Melalui pendidikan moral yang terintegrasi dalam kurikulum paud, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang moralitas dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Moral dalam Konteks Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, hubungan antara moral knowing (pengetahuan moral), moral feeling (emosi moral), dan moral action (tindakan moral) sangat penting dalam pengembangan moral anak-anak. Berikut adalah penjelasan singkat tentang hubungan ketiganya:

Moral Knowing adalah hal yang berkaitan dengan pemahaman dan pengetahuan anak-anak tentang nilai-nilai, prinsip, dan norma-norma moral.

Contoh moral knowing dalam kehidupan sehari-hari

Ini melibatkan pengajaran nilai-nilai moral dan pemberian informasi tentang etika dan perilaku yang baik kepada anak-anak.

Moral Feeling adalah keterlibatan emosi dan perasaan yang timbul saat seseorang dihadapkan pada situasi moral. Ini termasuk empati terhadap orang lain, perasaan bersalah jika melanggar norma moral, rasa hormat terhadap martabat manusia, dan rasa keadilan.

Moral Action adalah penerapan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip dalam tindakan nyata. Ini melibatkan kemampuan anak-anak untuk mengambil keputusan moral yang baik dan melakukan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dalam pendidikan, penting untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih mengimplementasikan tindakan moral dalam berbagai konteks, seperti berperilaku jujur, membantu orang lain, menghormati hak-hak orang lain, dan menunjukkan keadilan.

Contoh Tarbiyah

Ketiga elemen ini saling terkait dan saling mempengaruhi. Moral knowing memberikan dasar pengetahuan, moral feeling memberikan dorongan emosional untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral, dan moral action adalah ekspresi nyata dari pengetahuan dan emosi moral dalam tindakan sehari-hari.

Penutup

Perkembangan moral menurut Thomas Lickona adalah pendekatan holistik dalam pendidikan moral, yang melibatkan pemahaman nilai-nilai moral (moral knowing), pengembangan emosi moral yang positif (moral feeling), dan implementasi nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata (moral action).

Melalui pendidikan moral yang terintegrasi dalam lingkungan pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah, anak-anak dapat belajar mengenali, memahami, dan mengaplikasikan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan demikian, mereka dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan berperilaku secara etis. Dalam upaya mendukung perkembangan moral anak-anak, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter yang kuat dan perilaku yang baik.

Tinggalkan komentar