Waspada! Tiga Dosa Besar Pendidikan Indonesia

Tiga dosa besar pendidikan Indonesia adalah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Hal ini dikemukakan oleh Mas Menteri Nadiem dalam beberapa kesempatan. Dalam salah satu silaturahmi dengan PBNU, ex CEO Gojek itu membeberkan tiga dosa besar pendidikan.

Ketiga kesalahan besar tersebut dapat mempengaruhi dan merusak lingkungan pendidikan yang seharusnya aman dan kondusif bagi para siswa dalam belajar. Alih-alih mendapatkan pendidikan yang baik dan kondusif, dosa besar pendidikan ini akan mengahancurkan pendidikan Indonesia jika tidak segera di atasi.

Tiga Dosa Besar Pendidikan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, 3 dosa besar pendidikan indonesia yaitu:

  1. Perundungan
  2. Kekerasan seksual
  3. intoleransi

Berikut akan dijelaskan secara sederhana dari elemen-elemen penghambat kemajauan pendidikan di Indonesia itu.

Perundungan

Perundungan atau bullying menjadi aspek pertama dari tiga dosa besar pendidikan. Perundungan dapat terjadi di mana saja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini bisa dilakukan secara verbal, fisik, atau psikologis.

Siswa yang mengalami perundungan bisa mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, cemas, dan bahkan bunuh diri. Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan tindakan yang tegas dari pihak sekolah untuk mengatasi masalah ini.

Kekerasan Seksual

Kekerasan seksual juga menjadi masalah besar dalam pendidikan Indonesia. Hal ini bisa terjadi antara siswa dengan siswa atau guru dengan siswa atau bahkan antara guru.

Kekerasan seksual bisa merusak kesehatan mental siswa dan mengganggu perkembangan akademik mereka. Oleh karena itu, para guru dan staf sekolah harus mengambil tindakan pencegahan dan memberikan pendidikan seksual yang tepat kepada siswa.

Intoleransi

Intoleransi juga menjadi masalah dalam lingkungan pendidikan. Siswa yang tidak toleran terhadap perbedaan gender, agama, ras, atau budaya bisa merusak lingkungan belajar yang aman dan kondusif.

Intoleransi bisa memicu konflik di antara siswa dan merusak kebersamaan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perlu ada pendidikan yang tepat mengenai keragaman dan pentingnya menghormati perbedaan.

Menebus Dosa Besar Pendidikan

Ibarat dosa dalam agama yang perlu ditebus atau bertaubat, dosa dalam pendidikan pun demikian adanya. Dalam mengatasi tiga dosa besar pendidikan ini, diperlukan kolaborasi dan kerja sama antara siswa, guru, orangtua, dan pihak sekolah.

Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi para siswa. Dengan demikian, para siswa dapat meraih prestasi akademik yang baik dan berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan toleran.

Kesimpulan

Tiga dosa besar pendidikan Indonesia merupakan kenyataan. Tidak perlu saling menyalahkan dan melempar tanggungjawab. Tanpa bermaksud menyederhanakan permaslahan, dosa-dosa besar ini bisa diampuni jika terjalin kerja sama antara siswa, guru, orangtua, dan pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi para siswa.

Dengan lingkungan yang aman dan kondusif, siswa dapat meraih prestasi akademik yang baik dan berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan toleran. Semoga segera terealisasi. Amin.

Tinggalkan komentar